Sabtu, 26 Juni 2021

JANGKA SORONG

 Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter (0,01 mm). Terdiri dari dua bagian, bagian diam (statis) dan bagian bergerak (nonius). Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0,005 cm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0,01 cm untuk yang di atas 30 cm.










Bagian-bagian jangka sorong:

  • Sekrup pengunci, Bagian ini berfungsi sebagai pengunci hasil pengukuran, sehingga hasil pengukuran tidak akan berubah ketika dipegang sehingga hasil pengukuran tetap akurat
  • Rahang luar, untuk mengukur satuan panjang, diameter luar sebuah silinder atau untuk mengukur ketebalan bentuk dimensi lainnya.
  • Rahang dalam, sebagai pengukur bagian diameter dalam.
  • Skala utama, nilai yang menunjukkan hasil pengukuran yang satuannya dalam mm, cm dan inci.
  • Skala vernier (skala nonius), sebagai skala pengukuran fraksi.
  • Pengukur kedalaman, bagian ini berada di ujung dari Jangka Sorong yang berfungsi untuk mengukur bagian kedalaman suatu benda atau kedalaman sebuah lubang.


Cara pembacaan skala dari jangka sorong :

  • Pada jangka sorong terdapat dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama bernilai cm dan skala nonius bernilai 1/10 mm.
  • Lihat angka nol pada skala nonius, garis pada skala utama yang berada tepat di belakang nol pada skala nonius adalah nilai ukur skala utamanya.
  • Setelah mendapat nilai ukur skala utama, kita perlu membaca nilai ukur skala nonius dengan cara menentukan garis yang berhimpitan antara skala utama dengan skala nonius. Garis yang berhimpitan pada skala nonius merupakan nilai ukur skala noniusnya.
  • Jumlahkan hasil nilai ukur skala utama dengan skala noniusnya agar kita mendapatkan hasil pengukuran panjang benda.

Untuk lebih mudah memahaminya, gambar diatas merupakan contoh skala pengukuran menggunakan jangka sorong.

Dapat dilihat bahwa garis merah putus-putus menunjukkan pengukuran skala utama yang bernilai 2.7 cm sedangkan garis hitam putus-putus menunjukkan nilai skala nonius yang bernilai 0.6 mm atau setara dengan 0.06cm. Sehingga dengan menjumlahkan kedua nilai tersebut, kita akan mendapatkan nilai pembacaan skala dari pengukuran jangka sorong tersebut yang bernilai 2.76 cm.

Ini adalah cara pembacaan skala pengukuran menggunakan jangka sorong manual. Kalian akan dengan mudah belajar pengukuran menggunakan jangka sorong. (DY)


Link Youtube:

Membaca Alat ukur Jangka Sorong






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengukuran Berulang

pengukuran berulang  adalah pengukuran dimana untuk mendapatkan hasil  (x ± Δx) satuan   harus dilakukan beberapa kali pengukuran karena dis...