Rabu, 30 Juni 2021

Neraca

 Timbangan atau neraca adalah alat yang dipakai dalam melakukan pengukuran massa suatu benda. Ketelitian pengukuran massa pada timbangan sangat beragam dan disesuaikan dengan kegunaannya masing-masing. Timbangan untuk keperluan perdagangan memiliki tingkat ketelitian yang rendah sedangkan neraca untuk percobaan di laboratorium memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Salah satu contoh timbangan adalah neraca pegas (dinamometer). Neraca pegas adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya. Neraca pegas (seperti timbangan badan) mengukur berat, defleksi pegasnya ditampilkan dalam skala massa (label angkanya sudah dibagi gravitasi).

Jenis-jenis Timbangan:

Timbangan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berdasarkan klasifikasinya. Jika dilihat dari cara kerjanya, jenis timbangan dapat dibedakan atas:

  • Timbangan manual, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis dengan sistem pegas. Biasanya jenis timbangan ini menggunakan indikator berupa jarum sebagai penunjuk ukuran massa yang telah terskala.

  • Timbangan digital, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara elektronis dengan tenaga listrik. Umumnya timbangan ini menggunakan arus lemah dan indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan. 
  • Timbangan hybrid, yaitu timbangan yang cara kerjanya merupakan perpaduan antara timbangan manual dan digital. Timbangan Hybrid ini biasa digunakan untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik. Timbangan Hybrid menggunakan display digital tetapi bagian paltform menggunakan plat mekanik.

Sedangkan berdasarkan penggunaannya, timbangan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  • Timbangan Badan, yaitu timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan. Contoh timbangan ini adalah: timbangan bayi, timbangan badan anak dan dewasa, timbangan badan digital
  • .
  • Timbangan Gantung, yaitu timbangan yang diletakkan menggantung dan bekerja dengan prinsip tuas
  • .
  • Timbangan Lantai, yaitu timbangan yang diletakkan di permukaan lantai. Biasanya digunakan untuk mengukur benda yang bervolume besar.

  • Timbangan Duduk, yaitu timbangan dimana benda yang ditimbang dalam keadaan duduk atau sering kita ketahui Platform Scale.
  • Timbangan Meja, yaitu imbangan yang biasanya digunakan di meja dan rata-rata timbangan meja ini adalah Timbangan Digital.
  • Timbangan Hewan/Ternak, yaitu jenis timbangan yang digunakan untuk menimbang hewan baik sapi, kerbau maupun kambing serta sejenisnya.
  • Timbangan Emas, yaitu jenis timbangan yang memiliki akurasi tinggi untuk mengukur massa emas (logam mulia).

Cara Menggunakan Neraca Ohaus
Sebelum kalian dapat menggunakan neraca ohaus dengan benar, kalian perlu memahami bagian-bagian neraca ohaus dan fungsinya terlebih dahulu. Untuk itu silahkan perhatikan gambar di bawah ini.

bagian bagian neraca ohaus 3 4 lengan lengkap
Fungsi dari kelima  bagian neraca ohaus di atas adalah sebagai berikut.
 Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk mengenolkan atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.
 Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan benda yang akan diukur massanya.
 Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat dapat digeser-geser dan setiap lengan neraca memilikinya.
 Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu. Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya. Masing-masing lengan menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
 Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.
Adapun langkah-langkah menggunakan neraca ohaus tiga lengan adalah sebagai berikut.
1. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser pemberat (anting) pada lengan depan, tengah, dan belakang ke sisi kiri dan dan putar tombol kalibrasi sampai garis kesetimbangan mengarah pada angka nol.
2. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
3. Letakkan benda yang akan diukur massanya di tempat yang tersedia pada neraca (tempat beban).
4. Geser ketiga pemberat diurutkan dari pemberat yang paling besar ke yang terkecil yaitu dimulai dari lengan yang menunjukkan skala ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang.
5. Bacalah massa benda dengan menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh skala ratusan, puluhan, dan satuan atau sepersepuluhan. (DY)

Sabtu, 26 Juni 2021

MIKROMETER SEKRUP

 Mikrometer atau biasa disebut mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda-benda berukuran kecil/tipis, atau yang berbentuk pelat dengan tingkat presisi yang cukup tinggi. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm. Alat ini dilengkapi sekrup terkalibrasi yang banyak digunakan untuk mengukur komponen secara akurat. Dalam kehidupan sehari-hari, mikrometer sekrup digunakan tukang servis kulkas dan pompa air untuk mengukur diameter kawat tembaga yang akan digunakan untuk mengganti kumparan kawat yang telah rusak.







Mikrometer sekrup mempunyai bagian-bagian seperti berikut:

 Bagian-bagian dari mikrometer sekrup



Frame mikrometer

Frame adalah rangka dari mikrometer sekrup, fungsinya sebagai rangka untuk meletakan komponen mikrometer lainnya juga sebagai pegangan terhadap mikrometer. Micrometer frame terbuat dari baja tuang yang menyerupai huruf C. Sehingga profilnya terlihat kuat dan solid. Selain harus kuat, frame ini juga harus tahan terhadap pemuaian. Hal ini dikarenakan kalau frame memuai maka akan ada penambahan jarak antara anvil dengan spindle. Imbasnya tentu hasil pengukuran kurang akurat. Oleh sebab itu, bahan penyusun frame tidak hanya baja tapi dicampur bahan-bahan lainnya supaya lebih tahan panas.

Anvil / Poros tetap

Anvil adalah batang kecil yang terletak diujung frame, anvil bersifat tetap artinya batang kecil ini tidak bisa digerakan. Fungsi anvil adalah sebagai penahan terhadap benda kerja yang akan diukur.

Spindle / Poros gerak

Spindle adalah batang berbentuk lebih panjang yang posisinya ada pada ujung frame lainnya. Jadi, sekilas spindle dan anvil itu memiliki bentuk yang mirip. Namun anvil lebih kecil dan bersifat tetap, sementara spindle lebih panjang dan dapat digeser. Fungsi spindle adalah sebagai penjepit benda kerja yang akan diukur, setelah benda kerja dimasukan kedalam mikrometer maka benda tersebut akan dijepit oleh anvil dan spindle.

Sleeve

Sleeve adalah lintasan dari thimble, sleeve berbentuk seperti tabung yang letaknya ada diujung luar frame mikrometer. Fungsi utama sleeve sebenarnya sebagai tempat diletakannya skala utama.

Thimble

Thimble adalah batang logam berbentuk tabung yang terletak dibagian luar sleeve, fungsi thimble adalah untuk meletakan skala nonius. Thimble dapat diputar, dan setiap putaran thimble akan menggerakan spindle.

Lock nut / Pengunci

Lock nut atau pengunci mempunyai fungsi untuk menahan spindle atau poros gerak agar tidak bergerak saat proses pengukuran benda berlangsung.

Ratchet knob

Ratchet Knob berfungsi untuk memutar Spindle atau poros gerak saat ujung dari Spindle telah dekat dengan benda yang akan di ukur. Bagian ini kemudian digunakan untuk mengencangkan Spindle atau poros gerak dengan cara diputar searah jarum jam sampai terdengar suara bunyi klik.

Untuk memastikan ujung Spindle telah menempel sempurna dengan benda yang akan diukur, maka Ratchet knob diputar sebanyak 2 sampai 3 kali putaran.

Cara membaca mikrometer sekrup:


  1. Baca skala utama dibagian atas garis horizontal (skala 1 mm),
  2. Baca skala utama dibagian bawah garis horizontal (ditambah 0,5 mm atau 0,1 mm tergantung banyaknya garis bawah diantara 2 garis atas),
  3. Baca skala nonius (skala 0,01 mm). (DY)


Link Youtube:


Alat Ukur Mikrometer Sekrup


JANGKA SORONG

 Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter (0,01 mm). Terdiri dari dua bagian, bagian diam (statis) dan bagian bergerak (nonius). Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0,005 cm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0,01 cm untuk yang di atas 30 cm.










Bagian-bagian jangka sorong:

  • Sekrup pengunci, Bagian ini berfungsi sebagai pengunci hasil pengukuran, sehingga hasil pengukuran tidak akan berubah ketika dipegang sehingga hasil pengukuran tetap akurat
  • Rahang luar, untuk mengukur satuan panjang, diameter luar sebuah silinder atau untuk mengukur ketebalan bentuk dimensi lainnya.
  • Rahang dalam, sebagai pengukur bagian diameter dalam.
  • Skala utama, nilai yang menunjukkan hasil pengukuran yang satuannya dalam mm, cm dan inci.
  • Skala vernier (skala nonius), sebagai skala pengukuran fraksi.
  • Pengukur kedalaman, bagian ini berada di ujung dari Jangka Sorong yang berfungsi untuk mengukur bagian kedalaman suatu benda atau kedalaman sebuah lubang.


Cara pembacaan skala dari jangka sorong :

  • Pada jangka sorong terdapat dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama bernilai cm dan skala nonius bernilai 1/10 mm.
  • Lihat angka nol pada skala nonius, garis pada skala utama yang berada tepat di belakang nol pada skala nonius adalah nilai ukur skala utamanya.
  • Setelah mendapat nilai ukur skala utama, kita perlu membaca nilai ukur skala nonius dengan cara menentukan garis yang berhimpitan antara skala utama dengan skala nonius. Garis yang berhimpitan pada skala nonius merupakan nilai ukur skala noniusnya.
  • Jumlahkan hasil nilai ukur skala utama dengan skala noniusnya agar kita mendapatkan hasil pengukuran panjang benda.

Untuk lebih mudah memahaminya, gambar diatas merupakan contoh skala pengukuran menggunakan jangka sorong.

Dapat dilihat bahwa garis merah putus-putus menunjukkan pengukuran skala utama yang bernilai 2.7 cm sedangkan garis hitam putus-putus menunjukkan nilai skala nonius yang bernilai 0.6 mm atau setara dengan 0.06cm. Sehingga dengan menjumlahkan kedua nilai tersebut, kita akan mendapatkan nilai pembacaan skala dari pengukuran jangka sorong tersebut yang bernilai 2.76 cm.

Ini adalah cara pembacaan skala pengukuran menggunakan jangka sorong manual. Kalian akan dengan mudah belajar pengukuran menggunakan jangka sorong. (DY)


Link Youtube:

Membaca Alat ukur Jangka Sorong






Jumat, 25 Juni 2021

DIMENSI BESARAN

Dimensi besaran adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol atau lambang besaran pokok. Jadi dimensi besaran menyatakan cara bagaimana suatu besaran itu tersusun dari besaran pokok.

Berikut tabel dimensi besaran pokok:                










Di bawah ini contoh dimensi dari besaran Fisika:





















Dengan belajar dimensi Fisika, kalian akan lebih mudah dalam memahami besaran dan satuan Fisika. (DY)

Link Youtube Sains Physic:



BESARAN TURUNAN

Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih dari besaran pokok.
Contoh besaran turunan, lihat tabel berikut:         



Dalam belajar Fisika, dasar utama yang harus dimiliki adalah memahami besaran dan satuan dalam Fisika terlebih dahulu.(DY)




Kamis, 24 Juni 2021

BESARAN DAN SATUAN

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka atau nilai dan satuan. Misalnya: massa, massa dapat diukur dengan timbangan atau neraca. Panjang dapat diukur dengan meteran.


Satuan adalah pernyataan yang menjelaskan arti dari suatu besaran, atau sesuatu yang dijadikan pembanding dalam pengukuran yang menjadi acuan.

Dari pengertiannya, dapat dilihat perbedaannya bahwa satuan adalah salah satu dari komponen besaran, yang digunakan sebagai standar dan pembanding dari pengukuran suatu besaran. Sesuatu dapat disebut sebagai besaran jika dapat diukur atau dihitung, dapat dinyatakan dengan angka atau mempunyai nilai, serta mempunyai satuan.

Konsep besaran dan satuan tidak terlepas dari hal yang disebut sebagai besaran pokok. Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya sudah ditetapkan terlebih dahulu, dan bukan turunan dari besaran lain. Terdapat tujuh besaran pokok yang sudah diketahui, yaitu panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, jumlah molekul zat, serta intensitas cahaya.

Besaran dan Satuan: Pengertian, Konsep, dan Perbedaannya (1)
Tabel Besaran Pokok dan Satuannya, 

Seperti yang sudah tertera pada tabel di atas, bahwa masing-masing besaran pokok memiliki satuan dan singkatannya sendiri. Adapun satuan yang menjadi pembanding besaran sudah ditentukan dalam sebuah satuan sistem internasional atau yang sering disingkat sebagai SI. (DY)

Link Youtube Sains Physic:

Pengukuran Berulang

pengukuran berulang  adalah pengukuran dimana untuk mendapatkan hasil  (x ± Δx) satuan   harus dilakukan beberapa kali pengukuran karena dis...